Saturday, June 15, 2024

PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 2

                          "Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan"


A. Memahami Makna Busana Muslim/Muslimah dan Menutup Aurat

1. Makna Aurat


Menurut bahasa, aurat berati malu, aib, dan buruk. Kata aurat berasal dari kata awira yang artinya hilang perasaan. Jika digunakan untuk mata, berarti hilang cahayanya dan lenyap pandangannya. Pada umumnya, kata ini memberi arti yang tidak baik dipandang, memalukan, dan mengecewakan. Menurut istilah dalam hukum Islam, aurat adalah batas minimal dari bagian tubuh yang wajib ditutupi karena perintah Allah Swt.


2. Makna Jilbab dan Busana Muslimah


Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgar untuk menutup seluruh tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa Arab, jilbab dikenal dengan istilah khimar, dan dalam bahasa Inggris jilbab dikenal dengan istilah veil. Selain kata jilbab untuk menutup bagian dada hingga kepala wanita untuk menutup aurat perempuan, dikenal pula istilah kerudung, ĥijab, dan sebagainya.Pakaian adalah barang yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Dalam bahasa Indonesia, pakaian juga disebut busana. Jadi, busana muslimah artinya pakaian yang dipakai oleh perempuan. Pakaian perempuan yang beragama Islam disebut busana muslimah. Berdasarkan makna tersebut, busana muslimah dapat diartikan sebagai pakaian wanita Islam yang dapat menutup aurat yang diwajibkan agama untuk menutupinya, gunanya untuk kemaslahatan dan kebaikan bagi wanita itu sendiri serta masyarakat di mana ia berada.

Perintah menutup aurat sesungguhnya adalah perintah Allah Swt. yang dilakukan secara bertahap. Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. agar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan pada waktu itu (Q.S. al-Aĥzāb/33: 32-33). Setelah itu, Allah Swt. memerintahkan kepada istri-istri Nabi saw. agar tidak berhadapan langsung dengan laki-laki yang bukan mahramnya (Q.S. al-Aĥzāb/33:53).

Selanjutnya, karena istri-istri Nabi Muhammad saw. juga perlu keluar rumah untuk mencari kebutuhan rumah tangganya, maka Allah Swt. memerintahkan mereka untuk menutup aurat apabila hendak keluar rumah (Q.S. al-Aĥzāb/33:59). Dalam ayat ini, Allah Swt. memerintahkan untuk memakai jilbab, bukan hanya kepada istri-istri Nabi Muhammad saw. dan anak-anak perempuannya, tetapi juga kepada istri-istri orang- orang yang beriman. Dengan demikian, menutup aurat atau berbusana muslimah adalah wajib hukumnya bagi seluruh wanita yang beriman.

Menerapkan Perilaku Mulia 

Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai pengamalan berbusana sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

1. Sopan-santun dan ramah-tamah

Sopan-santun dan ramah-tamah merupakan ciri mendasar orang yang beriman. Mengapa demikian? Karena hal ini merupakan salah satu akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. sebagai teladan dan panutan. Rasulullah saw. adalah orang yang santun dan kasih sayang serta ramah-tamah perilakunya. Hal itu ditunjukkan oleh Rasulullah saw. bukan saja kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya, tetapi kepada orang lain bahkan kepada orang yang memusuhinya sekalipun

2. Gemar beribadah

Beribadah adalah kebutuhan rokhani bagi manusia, sebagaimana olahraga, makan, minum, dan istirahat sebagai kebutuhan jasmaninya. Karena ibadah adalah kebutuhan, maka tidak ada alasan orang yang percaya untuk melalaikan atau meninggalkannya. Orang yang percaya akan senang hati melakukannya tanpa ada rasa keterpaksaan asal

3. Gemar menolong sesama

Menolong orang lain pada hakikatnya adalah menolong diri sendiri. Bagi orang yang percaya, menolong dengan niat ikhlas karena Allah SWT  akan mendapat rahmat dan karunia yang tiada tara. Berapa banyak orang yang suka membantu orang lain hidupnya mulia dan baik. Namun sebaliknya, bagi orang-orang yang kikir dan enggan membantu orang lain, dapat dipastikan ia akan mengalami kesulitan hidup di dunia ini. Tolonglah orang lain, bantuan yang akan diberikan akan datang bukan berasal dari orang yang kamu bantu

4. Menjalankan amar makruf dan nahi munkar

Maksud amar makruf dan nahi munkar adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukan kemunkaran/kemaksiatan. Hal ini dapat dilakukan dengan efektif jika telah memberikan contoh yang baik bagi orang lain yang diserunya. Tugas mulia tersebut harus dilakukan oleh setiap orang yang beriman. Ajaklah orang lain yang berbuat kebaikan dan cegahlah dari kemunkaran!

5. Jujur dan Amanah

Jujur dan amanah adalah sifat orang-orang yang beriman dan saleh. Tidak akan keluar dari kutipan dusta dan perilaku khianat jika seseorang benar-benar percaya kepada Allah SWT maka akan   membiasakan diri dengan hidup jujur ​​​​dan amanah, maka hidupnya akan diliputi dengan kebahagiaan. Betapa tidak, banyak orang yang hidupnya gelisah dan menderita karena hidupnya penuh dengan dusta. sedangkana  adalah seburuk-buruk kutipan. 

PEMBELAJARAN PAI KELAS 7

  EXSYAHRA


Ringkasan Bab 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat

 Indah Nama-Nya 

A. Iman Kepada Allah Swt.

Iman kepada Allah Swt. adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Dia itu ada, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.

Keimanan kepada Allah Swt. harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang.Sebab jika iman kepada Allah Swt. tidak tertanam dengan benar, kekeliruan ini akan berlanjut terhadap keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta qadla’ dan qadar-Nya.

B. Makna al-Asmaul Husna

1. Pengertian

Al-Asmaul Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya dalam (Q.S. al-A’raf/7: 180)

2. Contoh al-Asmaul Husna

  • Al- Alim (Maha Mengetahui)
  • Al-Khabir (Mahateliti) 
  • As-Sami’(Maha Mendengar)
  • Al-Bashir (Maha Melihat)

3. Cara Meneladani Al-Asmaul Husna  dalam Kehidupan 

  • Mencintai ilmu pengetahuan, 
  • Gigih dalam mencari ilmu
  • Teliti dalam berbuat,

C. Hikmah Beriman kepada Allah Swt.

  • Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt.
  • Hati menjadi tenang dan tidak gelisah
  • Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi.

Ringkasan Bab 2 Hidup Tenang dengan Kejujuran,Amanah, dan Istiqamah

A. Mari Berperilaku Jujur

1. Pengertian

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.

Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang benar dan yang salah.

2. Jujur dalam Keseharian

  • Mengambil sesuatu sesuai haknya
  • Mengakui kesalahan kepada orang tua
  • Memberitahukan hasil ujian yang sebenarnya ke orang tua

3. Hikmah Kejujuran

  • Mendapatkan kepercayaan dari orang lain
  • Mendapatkan banyak teman
  • Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan

B. Mari Berperilaku Amanah

1. Pengertian

Amanahartinya terpercaya (dapat dipercaya).Amanahberkaitan erat dengan tanggung jawab.Orang yang menjaga amanahbiasanya disebut orang yang bertanggung jawab.Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanahdisebut orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Amanah dalam Keseharian

  • Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula
  • Menjaga rahasia.
  • Tidak menyalahgunakan jabatan
  • Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

3. Hikmah Perilaku Amanah

  • Dipercaya orang lain
  • Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
  • Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.

C. Mari Berperilaku Istiqamah

1. Pengertian

Istiqamahberarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan.Istiqamahjuga berarti tegak, lurus, tekun, dan ulet.Dalam makna yang luas, istiqamahadalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

2. Istiqamah dalam Keseharian

  • Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun
  • Melaksanakan shalattepat pada waktunya
  • Belajar terus-menerus hingga paham
  • Selalu menaati peraturan

3. Hikmah Istiqamah

  • Dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih
  • Mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia
  • Dilindungi oleh Allah Swt.

Ringkasan Bab 3 Semua Bersih,Hidup Jadi Nyaman

A. Thaharah

1. Pengertian

Thaharah artinya bersuci dari najisdan hadas.

2. Ragam Thaharah

a. Thaharah dari Najis

Maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis.Najisadalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt.

b. Thaharah dari Hadats

Maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari hadats.Hadatsadalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat , tawaf, dsb

B. Cara Thaharah

1. Tata Cara Thaharah dari Najis

Tata cara thaharah dari najis dilakukan tergantung dari jenis najisnya. Adapun jenis najis dan cara menyucikannya adalah

a. Najis mukhaffafah (ringan)

Cara menyucikannya cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.

b. Najis mutawassitah(pertengahan)

Cara menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci.

c. Najis mugaladah(berat)

Membasuh najisnya sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.

2. Tata Cara Thaharah dari Hadats

a. Mandi Wajib

Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Sering disebut juga mandi janabat/junub.

Cara mandi wajib adalah dengan mengalirkan air yang suci ke seluruh badan disertai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar.

b. Wudlu

Wudlu adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara berwudlu adalah:

  • Niat
  • Disunahkan mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur, dan membersihkan lubang hidung. 
  • Membasuh muka. 
  • Membasuh kedua tangan sampai siku. 
  • Mengusap kepala. 
  • Disunahkan membasuh telinga.
  • Membasuh kaki sampai mata kaki.
  • Tertib.
  • Berdoa setelah wudlu.

c. Tayammum

Tayammum adalah pengganti wudlu atau mandi wajib. Hal ini dilakukan sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan.

Adapun cara bertayammum adalah:

  • Niat
  • Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci).
  • Mengusap tangan kanan lalu yang kiri hingga siku-siku dengan debu.

C. Hikmah Thaharah

  • Terhindar dari berbagai penyakit
  • Wajahnya akan bersinar
  • Hidup menjadi lebih nyaman 

Ringkasan Bab 4 Indahnya Kebersamaan dengan Shalat Berjamaah

A. Shalat Berjamaah

1. Pengertian

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang menjadi imam sedang yang lainnya menjadi makmum.

2. Hukum Shalat Berjamaah

Hukum shalat berjamaah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Sebagian ulama menyatakan hukum shalat berjamaah fardlu kifayah.

3. Ketentuan Shalat Berjamaah

a. Syarat Sah

  • Ada imam.
  • Makmum berniat mengikuti imam.
  • Dikerjakan dalam satu majelis.
  • Makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

b. Syarat Imam

Imam adalah pemimpin dalam shalat. Hendaknya imam adalah orang yang paling tinggi ilmunya diantara para makmum 

c. Makmum dan Masbuq

Makmum adalah orang yang mengikuti imam dalam shalat. Adapun masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama.

B. Tata Cara Shalat Berjamaah

  • Diawali dengan iqamah, dan diutamakan adzan terlebih dahulu
  • Membentuk barisan di belakang imam. Barisan pria harus didepan barisan wanita
  • Imam mengeraskan dan merendahkan bacaan tergantung shalat apa yang dilaksanakan
  • Makmum mengikuti semua gerakan imam
  • Setelah salam, imam memimpin zikir

C. Hikmah Shalat Berjamaah

  • Menjalin silaturahmi antarsesama
  • Mengajarkan hidup disiplin
  • Saling mencintai dan saling menghargai
  • Menjaga persatuan dan kesatuan

Ringkasan Bab 5 Selamat DatangWahai Nabiku Kekasih Allah Swt.

A. Kerinduan Sang Kekasih

1. Kelahiran Nabi Muhammad

Nabi Muhammad saw. lahir hari Senin, 12 Rabiul Awwal atau bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. disebut Tahun Gajah.

2. Sifat-sifat Nabi Muhammad

  • Berpendirian teguh.
  • Memiliki semangat kerja yang tinggi.
  • Memiliki kejujuran yang luar biasa.

B. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul

Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun dengan menerima wahyu pertama Q.S. al-Alaq/96: 1-5 melalui perantara Malaikat Jibril di Gua Hira.

C. Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah

Di kota Makkah nabi berdakwah dengan dua cara, yaitu:

1. Dakwah Sembunyi-sembunyi

Dakwah Nabi secara sembunyi-sembunyi dimulai setelah turun wahyu kedua, Q.S. al-Mudda£ir/74: 1-7, masih sebatas keluarga dekat.

2. Dakwah Terang-terangan

Dakwah Nabi secara terang-terangan dimulai setelah turun wahyu Q.S.al-Hijr/15: 94-95.

3. Tantangan Dakwah

Dalam berdakwah beliau mendapatkan berbagai rintangan, baik dari keluarga maupun kaum Quraisy dan pihak luar. Namun, semua dihadapi oleh Nabi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

4. Assaabiquunal Awwaluun

Assaabiquunal Awwaluun adalah orang-orang yang pertama kali memeluk Islam saat nabi berdakwah di Madinah. Mereka adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman.

D. Meneladani Perjuangan Nabi

  • Dalam bergaul harus bisa memilih teman yang dapat mengajak kepada hal-hal yang positif dan baik.
  • Dalam mengajak teman untuk berbuat baik tidak boleh dengan cara-cara kekerasan, tetapi perlu dengan keteladanan, sabar, lemah lembut dan kasih sayang.

Ringkasan Bab 6  Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi LebihMudah

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru.Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih baik.

A. Hukum dan Etika dalam Mencari Ilmu

  • Menuntut ilmu itu hukumnya wajib (fardu‘ain) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun Etika dalam mencari ilmu antara lain:
  • Mencintai ilmu yang sedang dipelajari
  • Menghormati orang yang memberikan ilmu (guru)
  • Tidak memotong pembicaran saat guru sedang menjelaskan
  • Mendengarkan penjelasan guru dengan serius.

B. Dalil Pentingnya Mencari Ilmu

1. Q.S. al-Rahman/55: 33

Isi kandungannya adalah:

  • Manusia dan jin tidak akan mampu menembus penjuru langit dan bumiuntuk mengetahui isinya kecuali atas kekuatan dari Allah Swt.;
  • Kekuatan dari Allah Swt. itu berupa akal yang harus dikembangkan dengan cara belajar;
  • Belajar itu wajib agar kita dapat menguasai dunia untuk kebaikan umat.

2. Q.S. al-Mujadalah/58: 11

Isi kandungannya adalah:

  • Perintah untuk menuntut ilmu setinggi mungkin;
  • Perintah untuk selalu beriman kepada Allah Swt.;
  • Perintah untuk memuliakan orang-orang yang beriman dan berilmupengetahuan.

C. Syarat Mencari Ilmu

  • Kecerdasan,
  • Sungguh-sungguh
  • Sabar
  • Biaya
  • Petunjuk guru
  • Waktu yang lama.

Ringkasan Bab 7 Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.

A. Malaikat

1. Pengertian

Malaikat adalah mahluk ciptaan Allah yang diciptakan dari nur (cahaya)

2. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah percaya dan yakin bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat dari cahaya (nur) untuk mengatur dan mengurus alam semesta. Seorang muslim wajib mengimani malaikat, sebab iman kepada malaikat termasuk rukun iman. Siapa pun muslim yang tidak mengimani malaikat, maka ia termasuk golongan orang kafir.

Beriman kepada malaikat dapat diwujudkan dengan cara mengetahuitugas malaikat kemudian menjadikan tugas malaikat itu sebagai pedomanuntuk melakukan perbuatan.

3. Sifat-sifat Malaikat

  • Selalu patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
  • Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah. 
  • Tidak makan dan tidak minum.
  • Tidak memiliki jenis kelamin.
  • Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.

B. Nama dan Tugas Malaikat

Ada sepuluh malaikat yang wajib diketahui oleh seorang muslim, yaitu:

  • Jibril (menyampaikan wahyu)
  • Mikail (mengatur kesejahteraan mutlak)
  • Israfil (meniupkan terompet sangsakala)
  • Izrail (mencabut nyawa)
  • Munkar (menanyai manusia yang berada di dalam kubur)
  • Nakir (sama seperti Munkar)
  • Raqib (mencatat amal baik manusia)
  • Atid (mencatat amal buruk manusia)
  • Malik (menjaga pintu neraka)
  • Ridwan (menjaga pintu surga)

Ringkasan Bab 8 Berempati Itu MudahMenghormati Itu Indah

A. Mari Berempati

1. Pengertian

Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain.

2. Perilaku Empati dalam Keseharian

  • Peka terhadap perasaan oranglain,
  • Membayangkan seandainya aku adalah dia
  • Berlatih mengorbankan miliksendiri
  • Membahagiakan orang lain

B. Menghormati Orang Tua Kita

Jasa orang tua begitu besar kepada anaknya. Karenanya sebagai anak wajib hukumnya berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana yang terdapat dalam (Q.S.al-Baqarah/2: 83).

Adapun cara menghormati orang tua antara lain:

  • Membantu pekerjaanya
  • Mengikuti nasihatnya (apabila nasihat itu baik)
  • Membahagiakan keduanya.
  • Mendoakan keduanya apabila sudah wafat

C. Menghormati Guru Kita

Jasa guru tak kalah besarnya dengan jasa orang tua. Guru adalah orang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi manusia yang beriman, mengerti baik dan buruk, dan berbudi pekerti luhur. Karenanya kita mesti menghormati guru.

Adapun cara menghormati guru adalah dengan:

  • Memperhatikan apabila diajak bicara di dalam dan di luar kelas
  • Rendah hati, sopan, dan menghargai
  • Melaksanakan nasihatnya
  • Melaksanakan tugas belajar dengan ikhlas.

Ringkasan Bab 9 Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu

A. Shalat Jumat

1. Pengertian

Shalat Jumat adalah shalat dua rakaat dengan berjamaah yang dilaksanakan sesudah khotbah Jumat pada waktu dzuhur di hari Jumat.

2. Hukum

Hukum melaksanakan shalat Jumat adalah fardlu‘ain bagi setiap muslimlaki-laki. Hal ini sesuai firman Allah dalam Q.S. al-Jumu’ah/62: 9.

B. Ketentuan Shalat Jumat

1. Syarat Wajib Shalat Jumat

  • Islam
  • Baligh (dewasa)
  • Berakal
  • Laki-laki
  • Sehat
  • Menetap (bermukim)

2. Syarat Sah Mendirikan Shalat Jumat

  • Dilaksanakan di tempat yang telah dijadikan tempat bermukim oleh penduduknya
  • Dilaksanakan secara berjamaah
  • Dilaksanakan pada waktu dzuhur
  • Shalat Jumat dilaksanakan dengan didahului dua khotbah.

3. Khutbah

Khotbah Jumat merupakan nasihat dan tuntunan ibadah yang disampaikan oleh khatib kepada jamaah shalat Jumat.

a. Rukun khotbah Jumat

  • Mengucapkan puji-pujian kepada Allah Swt.
  • Membaca shalawat atas Rasulullah saw.
  • Mengucapkan dua kalimat syahadat.
  • Berwasiat taqwa.
  • Membaca ayat al-Qur’an pada salah satu dua khotbah.
  • Berdoa untuk semua umat Islam pada khotbah yang kedua.

b. Syarat Khotbah Jumat

  • Dilaksanakan tepat siang hari 
  • Dilaksanakan dengan berdiri jika mampu.
  • Duduk di antara dua khotbah.
  • Khotbah dengan suara yang keras dan jelas.
  • Khotbah dilaksanakan secara berturut-turut 
  • Khatib suci dari hadas dan najis.
  • Khatib menutup aurat.

4. Hal-hal yang Menyebabkan Boleh Tidak Shalat Jumat

  • Sakit
  • Hujan lebat
  • Musafir,
  • Perjalanan menuju tempat melaksanakan shalatJumat tidak aman.

Ringkasan Bab 10 Islam Memberikan Kemudahan Melalui Shalat Jama’ dan Qashar

A. Shalat Jama’

1. Pengertian

Shalat jama’ adalah menggabungkan dua waktu shalat dalam satu waktu. Boleh dilaksanakan pada waktu shalat yang pertama maupun pada watu shalat yang kedua.

2. Macam-macam Shalat Jama

a. Shalat Jama’ Taqdim

Shalat jama’ taqdim adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua shalat fardlu dan dilaksanakan pada saat waktu shalat fardlu yang pertama.

Contoh, Shalat dzuhur dan shalat Ashar dilaksanakan pada waktu dzuhur, demikian juga shalat Magrib dan shalat Isya  dilaksanakan pada waktu Magrib.

b. Shalat Jama’ Ta’khir

Shalat jama’ Ta’khir adalah shalat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua shalat fardlu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir.

B. Shalat Qashar

Shalat qashar adalah shalat fardlu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat.Dengan demikian shala fardlu yang boleh diqashar adalah shalat¨dzuhur, Ashar, dan Isya. Sedangkan shalat Magrib dan Subuh tidak boleh diqashar .

C. Syarat Bolehnya Mengerjakam Shalat Qashar dan Jama

  • Pada saat sedang melakukan perjalanan jauh, jarak tempuhnya tidak kurang dari 80,640 km.
  • Perjalanan yang dilakukan bertujuan baik, bukan untuk kejahatan dan maksiat.
  • Shalat yang dijama’ atau diqashar adalah shalat adaan (tunai) bukan shalat qadla.
  • Berniat men-jama’ atau mengqashar ketika takbiratul ihram.

Ringkasan Bab 11 Hijrah ke Madinah, Sebuah Kisah yang Membanggakan

A. Hijrah

1. Pengertian

Hijrah artinya pindah. Hijrah Rasul artinya perpindahan Rasulullah saw. beserta sahabatnya dari Mekah ke Madinah.

2. Penyebab Nabi Muhammad Hijrah

  • Karena atas perintah Allah Swt.,
  • Karena serangan kafir Quraisy Mekah yang semakin meningkat,
  • Karena ada harapan baru untuk mengembangkan Islam di Yastrib/Madinah.

B. Perjalanan Hijrah ke Madinah

Nabi Muhammad saw. sebelumnya memerintahkan para sahabat untuk hijrah terlebih dahulu. Adapun Nabi hijrah belakangan. Berikut kronologis singkat perjalanan hijrah Nabi:

  • Nabi hijrah bersama Abu Bakar pada sekitar Bulan Juni tahun 622 M.
  • Saat hijrah mereka dikuntit oleh Suraqah bin Malik
  • Nabi sempat bersembunyi di gua tsur untuk menghindari kaum Quraisy selama 3 hari 3 malam
  • Rasulullah sempat singgah di Quba, dan membangun Masjid disana.
  • Nabi bersama abu bakar pun tiba di Madinah pada tanggal 12 rabiul awal.

C. Dakwah Nabi Muhammad saw.di Madinah

Di Madinah Rasulullah terus melanjutkan dakwahnya. Sejatinya perjuangan Rasullulah saw. di Madinah dalam rangka menyiapkan dakwah yang lebih luas dengan membangun Negara disana. 

Untuk menunjang Negara islam saat itu, beliau membuat program-progam penunjang, program tersebut antara lain:

  • Membangun masjid yang sekarang dikenal dengan Masjid Nabawi
  • Mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Muhajirin adalah orang-orang Mekah yang hijrah, sedangkan Anshar adalah orang-orang Madinah yang menyambut kedatangan kaum Muhajirin.
  • Membuat perjanjian dengan penduduk Madinah.

Ringkasa Bab 12 Al-Khulafa’u Ar-RasyidµnPenerus Perjuangan Nabi Muhammad saw.

Al-Khulafa’u Ar-Rasyidµnartinya pemimpin-pemimpin yang diberi petunjuk oleh Allah Swt.Al-Khulafa’u Ar-Rasyidµn memiliki sifat-sifat amanah, istiqamah, jujur, cerdas, bertanggung jawab, dan selalu menyampaikan kebenaran

A. Abu Bakar ash-Shiddiq

Beliau lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah. Ia mendapat gelar as-Siddiq setelah masuk Islam. As-siddiq artinya adalah yang membenarkan.

Ia dikenal sebagai orang yang sangat bijaksana dan tegas. Pada masa kepemimpinannya, beliau bersifat tegas dengan memerangi orang yang mengaku nabi, tidak mau membayar zakat, dan orang murtad.

B. Umar bin Khattab Al Faruq

Umar bin Khattab lahir pada tahun 584 M di Makkah. Beliau  memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi, yaitu al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak.Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri.Umar bersifat pemberani dank eras, sehingga pada masa kepemimpinannya wilayah Islam semakin bertambah luas.

C. Utsman bin Affan

Utsman bin affan lahir pada tahun 574 M di Makkah. Ia mendapat julukan zunnµrain yang berarti “pemilik dua cahaya.”

Usman bin Affan adalah saudagar yang sangat kaya. Meskipun begitu beliau bersifat dermawan. Beliau banyak mengeluarkan hartanya untuk membantu perjuangan Islam. Pada masa kepemimpinannya, beliau berhasil membuat rakyatnya sejahtera.

D. Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib lahir pada 599 M. Nama aslinya adalah haidar. Beliau adalah sepupu nabi Muhammad saw. Ia mendapat julukan Baabul Ilmi yang artinya gerbangnya ilmu. Hal ini disebabkan keilmuan beliau yang amat luas dan mendalam.

Pada masa kepemimpinannya, ia berhasil memadamkan api fitnah yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin.

Ringkasan Bab 13 Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar,dan Pemaaf

A. Ikhlas

Ikhlas artinya perbuatan yang kita lakukan semata-mata karena Allah, tidak ingin dipuji orang lain. Ikhlas merupakan salah satu sifat yang diperintahkan Allah kepada kaum muslimin untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Q.S. an-Nisa/4: 146

Salah satu contoh perbuatan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari ialah: Gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain

B. Sabar

Sabar adalah perilaku menahan atau mengendalikan segala emosi.Jika tak terkendali, emosi dapat menjerumuskan ke dalam kesengsaraan.Allah sangat menyenangi hamba-Nya yang berbuat sabar. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Q.S. al-Baqarah/2: 153

Salah satu contoh perbuatan sabar dalam kehidupan sehari-hari ialah:Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah.

C. Pemaaf

Pemaaf artinya memberi maaf kepada orang yang telah menyakiti atau menzalimi.Memberikan maaf merupakan sikap yang sangat baik. Dan Allah Swt. sangat mencintai hamba-Nya yang gemar memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini sebagaiman terdapat dalam Q.S. ali-Imran/3: 134

Salah satu contoh perilaku pemaaf dalam kehidupan sehari-hari ialah: Memberikan maaf dengan ikhlas kepada orang yang meminta maaf.

PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 Bab 2

                                  "Berbusana Muslim dan Muslimah Cermin Kepribadian dan Keindahan" A. Memahami Makna Busana Musl...